Waktu Itu

Waktu Itu
Merana

Kamis, 19 November 2015

Pengkaderan Anggota Baru Ikatan Mahasiswa Papua Universitas Hasanuddin (Imp Unhas) dan Universitas Negeri Makassar (UNM) Makassar



MAKASSAR- Mahasiswa Papua yang tergabung dalam organisasi Ikatan Mahasiswa Papua (IMP Unhas) dan UNM Makassar, mengadakan acara Penerimaan Anggota Baru tahun 2015. Pada acara pengkaderan kali ini, bertempat di Tanjung Bayang dengan mengangkat tema Membentuk Kader-Kader Pemimpin Yang Berintegritas, Spritualitas Serta Loyal Dalam Berlembaga.

 Pengkaderan adalah suatu proses pembentukan karakter seseorang agar sepaham dengan ideologi ataupun agar orang tersebut mengerti aturan-aturan yang ada dalam suatu kelompok atau organisasi, sehingga orang tersebut dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Pengkaderan juga berfungsi sebagai sarana memperkenalkan lingkungan kepada mahasiswa baru dan saling menggenal antar sesama mahasiswa baru maupun senior. 

Pengkaderan juga pada hakikatnya adalah sebuah hal yang penting di dalam suatu kelompok ataupun organisasi, agar kelompok atau organisasi tersebut dapat membentuk kader-kader baru yang berkualitas, yang kedepanya akan berguna bagi kelompok atau organsasi tersebut. Karena akan ada regenerasi yang baik di dalam kelompok atau organisasi tersebut karena banyaknya kader-kader yang berkualitas. Pengkaderan yang baik juga akan melahirkan kader-kader yang mempunyai disiplin tinggi dan komitmen yang kuat bagi organisasi atau kelompoknya. 

Ketua Panitia Naser Rumfandu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin dalam sambutannya mengatakan bahwa, lewat organisasi ini membentuk kita lebih akrap sesama mahasiswa Papua kedua kampus tersebut, tak ada kata kamu dari Papua ini Papua itu, kita satu untuk Papua dan Papua adalah kita. 

Dalam sambutannya Team Perumus Organisasi Mahasiswa Papua Universitas Hasanuddin (IMP UNHAS) dan Universitas Negeri Makassar (UNM) Anthonnius Cambu S.I.Kom.M.I.Kom. Mengatakan Organisasilah yang membentuk karakter, cakrawala berfikir, berani berbicara kalian dan organisasilah yang dapat ilmu lebih bandingkan kampus jadi berperan aktiflah dalam organisasi maupun lembaga. Benahilah wadah ini dengan kebersamaan dan saling mendorong satu sama lain di rantauan, jika ada kegiatan apapun yang kalian laksanakan jangan pernah lupa menghubungi saya sebagai Team Perumus Wadah ini, Tandas Team Perumus.

Ada Pun Materi-Materi yang Kami Bawakan Saat Pengkaderan:
1. Pengenalan Wadah IMP UNHAS
2. Etika Berorganisasi
3. Kepemimpinan
4. Manajemen Waktu
5. Komunikasi
6. Sejarah Pergerakan Mahasiswa
7. Persidangan

            Materi-materi tersebut di berikan oleh para undangan seperti, Ketua PMKRI Cabang Makassar, Orang Tua wali asal Papua yang sedang tugas belajar di Makassar, serta Senioritas lainnya asal Papua maupun dari luar Papua yang menempuh pendidikan di kota Makassar. 

Peserta Pengkaderan
Ada pun jumlah peserta yang di kaderkan pada Pengkaderan Ikatan Mahasiswa Papua Universitas Hasanuddin (IMP UNHAS) dan Universitas Negeri Makassar adalah  sebanyak 26 Mahasiswa Papua maupun Papua Barat yang masuk di kedua Universitas tersebut pada tahun ajaran 2015/2016.

Tujuan Pengkaderan
 Jika kita mencari bagaimana pengkaderan yang ideal bagi Anggota Baru, maka kita perlu melihat dari tujuan dan esensi dari pengkaderan itu sendiri. Mempererat kebersamaan mahasiswa Papua di rantauan. Kemudian, Adapun tujuan dan esensi pengkaderan secara umum adalah tempat terjadi perkenalan, membina mentalitas sebagai membuat mahasiswa baru lebih mengenal dengan keorganisasian, kampus serta pengenalan antara maba dan senior, membuat mahasiswa baru paham cara belajar yang baik lewat berorganisasi, bangku perkuliahan, dan membuat mahasiswa baru paham dengan kondisi  dalam wadah itu sendiri, kampus, serta lingkungannya. Jadi pengkaderan itu seharusnya lebih menitik beratkan pada bagaimana cara memperkenalkan keorganisasian kepada mahasiswa baru dengan cara yang mendidik tentunya bukan dengan cara yang tidak mendidik maupun memaksa.

 Dalam materi Sejarah Mahasiswa yang di berikan oleh Ketua PMKRI Cabang Makassar, Pengkaderan yang ideal bagi mahasiswa baru harus sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu Penggajaran, Penelitian , dan Pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu pengkaderan seharusnya menggedepankan bagaimana membuat mahasiswa itu mendapatkan ilmu yang berguna bagi mereka kedepanya, tetapi tidak harus memaksakan kehendak atau menggurai seseorang apalagi membentak. Tandas Ketua PMKRI Cabang Makassar.

 Lanjut Ketua PMKRI Cabang Makassar, Pengkaderan juga harus membuat mahasiswa baru itu sendiri mengetahui fungsi sebagai seorang mahasiswa dan fungsi sebagai ketua dan jajaran dalam berorganisasi. Karena sebagai mahasiswa bukan hanya mempunyai fungsi akademik tetapi juga banyak fungsi lain. Contohnya mahasiswa berfungsi sebagai agen of change (agen perubahan), social control (pengawal kebijakan pemerintah), moral force (teladan masyarakat).
Tetapi semua itu harus di sampaikan dengan cara yang benar sehingga mahasiswa baru dapat mengetahui hakikat dan fungsinya sebagai mahasiswa. Sehingga setelah pengkaderan, mereka dapat mengamalkannya. Pungkas Ketua PMKRI Cabang Makassar.

 Jadi simpulkan bahwa, pengkaderan yang ideal itu harus sesuai dengan tujuan dan esensi dari pengkaderan itu sendiri, dan juga harus sesuai dengan tri darma perguruan tinggi. Dan yang terpenting pengkaderan harus memanusiakan mahasiswa baru bukan membuat sebuah robot mahasiswa yang selalu patuh pada seniornya. Dan untuk memanusiakan mahasiswa baru, harus di lakukan dengan cara yang manusiawi dan melalui proses pengalaman serta pengamalan yang mulia dan bertanggung jawab, bukan melalui sebuah program pengkaderan yang penuh penyiksaan, tekanan dan doktrin.

Proses Pengkaderan

 Secara keseluruhan, prosesi pengkaderan Ikatan Mahasiswa Papua Universitas Hasanuddin (IMP UNHAS) dan Universitas Negeri Makassar (UNM) berjalan dengan lancar walaupun ada riak-riak kecil yang terjadi dalam prosesi tersebut misalnya ada pembatasan waktu pengkaderan, ada pula model-model pola pengkaderan baru yang tidak disetujui beberapa anggota hingga adanya larangan senior mengkaderisasi mahasiswa barunya.

Apapun yang terjadi, harapannya semoga pengkaderan bisa menjadi momentum tersendiri bagi Maba untuk mengenal lebih dekat dengan situasi internal organisasi, kampus, maupun lingkungannya, menghargai seniornya dan tentunya berperan aktif dalam keorganisasian maupun perkuliahannya, sebagai salah satu bentuk pertanggungjawabannya kepada orang tua Bangsa dan Negara.

 Oleh karena itu, dengan adanya kader-kader baru Ikatan Mahasiswa Papua Universitas Hasanuddin (IMP UNHAS) dan UNM Makassar yang baru menyelesaikan proses pengkaderan ini, menjadi kokoh, dalam menjalankan wadah organisasi IMP Unhas dan UNM, agar berupaya untuk menciptakan manusia Papua yang benar trampil di dalam organisasi, kampus, lingkungan serta dalam wadah IMP sendiri. Maka diharapkan untuk menjaga kesatuan mahasiswa Papua di internal IMP Unhas dan UNM Makassar maupun seluruh mahasiswa Papua di kota studi Makassar. 
**Penulis adalah mahasiswa Papua di kota study Makassar.


“PAPUA ADALAH SATU DAN KITA” 

Sabtu, 12 September 2015

JAKARTA - Acara kuliah umum identik dengan suntikan motivasi dari narasumbernya. Di akhir kuliah, sang pemateri ibarat selebritas, dikerumuni untuk diajak selfie.
Pemandangan ini terlihat di STIE Ahmad Dahlan ketika CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa baru. Setelah memaparkan orasi ilmiah, puluhan mahasiswa berhamburan ke atas panggung untuk berfoto bersama HT, demikian dia biasa disapa.
"Saya senang mendorong generasi muda menjadi entrepreneur karena ini adalah bidang yang sangat menjanjikan, apalagi Indonesia memiliki semua potensi untuk menjadi negara besar," kata HT dalam kuliah umum di STIE Ahmad Dahlan, Jakarta, Sabtu (12/9/2015).
HT menilai, jumlah entrepreneur di Indonesia masih sangat kurang. Terutama bila dibandingkan dengan negara lain. Entrepreneur sendiri, kata dia, memberikan sumbangsih positif bagi masyarakat dan negara."Para entrepreneur membuka banyak lapangan kerja. Sedangkan sumbangsih positif untuk negara diberikan melalui pajak," imbuhnya.
Selain menceritakan perjalanan karier entrepreneur, HT juga memberi motivasi kepada mahasiswa yang ingin menjadi pengusaha. Salah satu pesannya adalah menjadikan kegagalan sebagai pelajaran untuk maju. "Tidak hanya itu, latih mental sebagai entrepreneur. Kalau patah semangat, gerbong ikut patah semangat. Harus tetap bisa memimpin dengan semangat agar gerbong tetap semangat," tegasnya.

Rabu, 09 September 2015

JIKA KAMU JATUH CINTA


Jatuh cinta adalah jalan terbaik untuk bunuh diri, dan jatuh hati adalah gerbang terindah untuk merasakan sakit hati. Jelas benar tak ada kisah cinta macam apapun yang bisa terhindar dari air mata. Dan luka yang hadir ditengah gumulan cinta terasa amat sulit untuk disembuhkan dengan berbagai cara.

Sekuat tenaga kamu menutup luka dan rasa sakit, sekuat itu pula semuanya akan semakin menganga.Sekuat tenaga kamu menyembuhkan luka, sekuat itu pula luka akan tetap terasa. Karena luka selalu punya caranya sendiri untuk muncul kembali.
Hati-hati. Jangan pernah bermain hati.
Karena hingga kini belum pernah ditemukan ada yang menjual anti gores untuk hati.
Bagaimana jika hatimu tergores karena cinta?
Kembali lagi ke awal rangkaian kata ini. 

Sederhana



CHRIS DENGAN APA ADANYA


Inilah Chris apa danya, dengan wajah sederhana.Tak ada yang istimewa, dan tak ada yang luar biasa,Bila ku sombong itu hal biasa. Namanya juga manusia tiada yang sempurna. 

Pastilah banyak kekurangannya dari pada kelebihannya,Wajah lugu dan juga pemalu. Semua karena sifatku, yang tak ingin orang tahu. Ku hanya ingn dicintai dengan apa adanya diriku, Mungkn banyak kekukaranganku. 

Namun ku bisa mengimbangi dengan kelebihanku.Jika bicara tentang luka.Memang sakit rasanya, apalagi luka karena cinta, terkadang membuatku tersiksa dan tak ingn  mengenangnya,

 Namun ku tau semua sudah kehendakNya. 
Hanya dengan keikhlasan hati yang bisa menyembuhkan semua luka yang ada. 

Jangan biarkan kesedihan memenuhi ruang hatimu karena kebahagiaan tidak mungkin bertamu.

Minggu, 06 September 2015

RODA PERINTAH KABUPATEN DOGIYAI TELAH KEMPES

Suara Mahasiswa, Musa Boma salah satu mahasiswa yang pengaruh antara mahasiswa 
maupun kalangan masyarakat Dogiyai lebih khusus Mapia.
Timika 30/8/2015 Salah satu pemuda yang sangat berpengaruh khusunya mewakili seluruh pemuda dan pemudi kabupaten Dogiyai khususnya di wilsyah Mapia menilai bahwa roda pemerintahan Kabupaten Dogiyai secara nyata dan tebukti di mata rakyat telah kempes. Hal itu, disampaikan oleh Vitalis Magai, yang di sebut juga anak negeri, pemerintah jangan gelisa akan jabatan dan haus akan uang tidak tapi dengan cara-cara yang berwibawa dan berintelektual sunggu bangun daerah dulu kami sedang menunggu pembangunan yang sebenarnya yang akan ukir itu kapan tanya ia? Dia menyatakan kempes seab, jelas bahwa baik roda motor atau mobil bila itu, kempes berarti ia tidak bisa jalan kini kabupaten Dogiyai terjadi seperti itu. 

Akibat dari itu melahirkan pemerintahan kabupaten dogiyai tak jalan yang sesunggunya. Karena semua pembangun hanya saja berjalan di tempat tak terwujud sesuai impian dan harapan masyarakat setempat. Kapan luka hati mau di sembuhkan dengan tindakan nayata yang didalamnya harus di warnai dengan pembangunan yang sesunggunya. 

Demi pembebasan manusia dari semua ketertinggan itu. Sesunggunya semua kelu kesa dari rakyat itu pejabat Kabupaten Dogiyai meman banar-benar melihat semua itu guna rakyat tenan, aman, nyaman berkarya dan melanjutkan tugas dan tanggun jawab yang di berikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa di atas Tanah ini. Dia juga pesan bahwa, pentingnya membangun suatu daerah dengan sungggu-sungguh baik di bidan pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, dan semua itu.

 Hal itu perlu di perhatikan dengan benar bnar oleh pemerintah setempat. Dia punya rekannya nama Mesak Magai menyatakan bahwa kami rakyat ingin mau menikmati pembangunan yang sebenarnya karena jelas bahwa Kabupaten Dogiyai hadir pada tahun 2008 hingga kini tak ada warna kabupaten yang sebenarnya. 

Lanjut dia, dari pada begini-begini terus lebih baik Kabupaten Dogiyai itu Kembalikan ke pusat. Kalau tak mau kembalikan berarti pemeritah benar benar bangun dengan hati. Kenapa saya bisa katakan dengan nada yang tegas sebab, hingga saat ini pun kantor Bupati Kabupaten Belum di bangun Kantor-kantor lain yang sesungguh itu manjadi prioritas utama saja belum bangun Pemerintah daerah dogiai hingga kini. 

Perlu ketahui bahwa, ini sebuah persolan yang secara serius harus di selesaikan dengan baik kata dia saat itu. Lanjut dia lagi, kepada parlemen dalam hal ini tindakan (DPRD) kabupaten Dogiyai menjalang tugas Negara tak sesuai dengan mekanisme yang ada yang di sebut mekanisme Legal dan patut di hargai oleh Pemerintah Pusat. 

Jelas bahwa, DPR ini sebenarnya tidak biasa memihak kepada instansi manapun, namun dari tahun 2013 hingga kini mereka terbagi menjadi dua kubu, yang wilaya Mapia mereka mendukung sama Bupati yang dari kamu mereka memihak sama wakil Bupati akhirnya pembangun polos jatuh. 
Dia juga pesan pemerintah Jakarata perlu memantau secara baik dan tak melihat hal itu dengan sebelah mata kata dia kepada wartawan belum mala ini. Karena kantor saja belum bangun perintah kabupaten dogiyai ketika mau sidan berarti biasa mereka sidang di luar kabupaten dogiyai.

 Kempes dalam artinya Pembangunan masih berjalan di tempat, tidak di bangun yang semestinya bagimana jalan dari ibu kota kabupaten dogiyai menuju ke wilayah Distrik Piyaiye sampai saat ini belum terselesai itu buktinya yang terjadi. Proyek yang bernilai besar juga tak pernah di kasih kepada anak putra setempat hanya mereka kepala-kepala Dinas setempat mereka bagi akhrirnya anak daerah selalu pada menganggur tanpa kerja saat ini. 

Negara selalu pukul dada Republik ini yang besar ini Negara demokrasi tapi kenayataan di lapangan tak seperti itu aneh. Kalau benar Negara demokrasi berarti harus di jalangkan sesuia dengan itu harap dia. Semua bisa terjadi karena tak ada fungsi pengawasan yang sebenarnya. Kalau benar ada fungsi pengawasan berarti hal itu tak mungkin akan terjadi dia pesan saat itu dengan nada yang tegas tuturnya. 

Ketidakadaan menghargai Bupati dan Wakil bupati, parlemen, ini sudah jelas melahirkan sebuah pengorbangan pembangun bagi rakyat dogiyai. Semua kegagalan bisa terjadi karena Bupati kabupaten setelah meraih Kosong satu dogiyai Tim pemenannya tak pernah membubarkan akhirnya kelompok itu juga selalu mengganggu akvititas pemerintahan kabupaten dogiyai hingga kini Semua Kondisi kabupaten demikian namun Pemerintah Kabupaten Dogiyai saat ini kencan untuk urus pemekaran Kabupaten Mapia Raya ini sangat sekali di nilainya. 

Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi kerakyatan tidak di jamin sesuai dengan harapan dan impian rakyat setempat. Namun mereka ini ada niat besar untuk mau mekarkan Kabupaten Mapia tapi kami rakyat menyatakan dengan sikap kami tolak karena dogiya saja Sumber Daya Manusia minim sekali. 
Tim yang sedang memperrjuangkan itu biarkan mereka urus karena jelas bahwa, mereka ini tak pernah buat sesuatu yang nyata yang pernah rakyat rasakan dia juga pesan bahwa rakyat Mapia tetap pada tugas dan tanggun jawan yang di berikan pada setiap orang. 

Ketua Tim penolakan pemekaran Mapia Raya Mudestus Musa Boma dengan tegas menyatakan secara terbuka bahwa, semua kesiapan dan persiapan baik administrasi, barang, dokumen data pemekaran segera bakar dan stop berjuang. 

Pemerintah daerah jangan anti kritik. Karena kritikan yang diberikan oleh siapapun ke pemerintah daerah adalah satu hal yang baik. Karena kritikan itu harusnya dijadikan sebagai bahan evaluasi oleh pemerintah daerah,” ujar Kris Papuanus Degei.

Pemekaran itu bukan sesuatu yang mendesak tetapi, ini sebuah malahpetaka bagi rakyat dan tidak ada jaminan kekal bagi rakyat, saya akan tetap menolak menentang pemekaran Mapia Raya. tutur Boma. Ungkap Boma, sebelum mengklasifikasikan berita sebelum, melalui telepon genggamnya saat menghubungi Suara Mahasiswa.

 Penulis Adalah: Mudestus Musa Boma Mahasiswa Universitas Cenderawasih Pada Fakultas Fisip-Jayapuara Papua


Selasa, 01 September 2015

KNPB KONSULAT TENNYA MAKASSAR  MENGADAKAN AKSI DUKUNGAN DOA UNTUK PERTEMUAN (PIF)


Komite Nasional Papua barat KNPB Konsulat Tennya mengadakan aksi dukungan doa secara nasional dilaksanakan di seluruh KNPB konsulat di halaman sekertariat masing-masing. Akasi dukungan doa tersebut dilakukan untuk mendungkung pertemuan Pasifik Island Forum (PIF) yang akan dilaksanakan pada tanggal 07-11 Sebtember 2015 di Port Moresby PNG.
Aksi dukungan doa KNPB Konsulat Tennya Makassar dipusatkan di JL: Lanto Makassar. Akasi doa dan dukungan tersebut dimulai pada pukul 10.00 Wita dan berakhir pada pukul 11.30.Wita.
Dalam Kegiatan  tersebut di hadiri oleh pengurus KNPB Konsulat Makassar Dan Seluru Ikatan Mahasiswa Papua. Ada beberapa poin yang menjadi tuntutan yang di sebutkan  dalam Surat Pernyataan yang di buat oleh BP Konsulat antara lain :
  1. FREE WEST PAPUA TO SAVE PASIFIC ISLANDERS FROM COLONIALISM AND CAPITALISM
  2. FREE WEST PAPUA TO SAVE PASIFIC ISLANDERS FROM GLOBAL WARMING
  3. PASIFIC ISLANDERS WE NEED YOUR HELP FROM      GENOCIDE
  4. URGE UN. TO GIVE “ADVISORY OPINION” ON POLITICAL STATUE OF WEST PAPUA.                                  Dalam sambutanya Ketua KNPB Konsulat Andi Yeimo mengatakan Mahasiswa dan rakyat Papua harus mendunkung Pertemuan PIF karena saudara/i kita di pasifik terus mendukung kita, hal ini telah terbucti dengan ULMWP diterima sebagai Obcerver pada KTT di Honiara 26 juni lalu. Sekarang isu west Papua menjadi salah satu agenda di PIF tegasnya.                                                         Oleh karena itu seluruh komponen rakyat Papua harus mendukung ULMWP agar dalam pertemuan Pasifik Island Forum ULMWP bias diteriam sebagai Obcerver dan agenda hak penentuan nasib sendiri bagi rakyat Papua Barat menjadi agenda bersama oleh 16 negara pasifik            Selain Andi  mengatakan KNPB bersama rakyat papua mendukung penuh pertemuana pasifik Island Forum dan diharapkan dalam pertemuan ini para peminpin Negara-negara pasifik memutuskan tim pencari fakta dan mendorong West Papua ke PBB tegasnya.

Di serukan Pada semua Orang Papua yang ada di Makassar Wajib mendorong dalam doa dan setiap  kegiatan dukungan yang kita lakukan disini.

Minggu, 30 Agustus 2015

MAHASISWA ASAL KABUPATEN DOGIYAI DENGAN TEGAS MENOLAK PEMEKARAN KABUPATEN MAPIA RAYA



Jubi, Abepura – Mahasiswa asal kabupaten Dogiyai dari wilayah Mapia menolak sejumlah oknum yang memperjuangkan pemekaran Daerah otonomi Baru (DOB) Mapia Raya.
Penolakan itu disampaikan mahasiswa Mapia dalam jumpa pers di cafe Prima Garden, Abepura, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (29/08/2015)




“Kami menolak tegas pemekaran yang diperjuangkan,” kata Musa Boma kepada awak media. Katanya, mahasiswa asal Mapia menolak lantaran daerah itu belum siap menjadi satu wilayah DOB. Sejumlah hal yang menjadi persyaratan utama sebuah wilayah kabupaten belum terpenuhi dan belum melalui proses yang normal.
Pemekaran harus melalui proses dialog dan rekomendasi rakyat tetapi tim yang memperjuangkan pemekaran tidak melakukannya, kata Boma.

“Tidak pernah dialog dengan warga. Tim pemekaran juga belum melakukan kordinasi dengan pemerintah daerah kabupaten Dogiyai. Buktinya sidang DPR kemarin tidak menyebut satu poin pun mengenai pemekaran. Kalau begitu, dari mana anggaranya, mereka main terbang ke Jakarta urus pemekaran,” tanya Boma.
Penolakan senada disampaikan, rekan Boma, Imanuel Magay. Ia mengatakan tim yang memperjuangkan pemekaran tidak memperhatikan UU pemekaran. Pemekaran harus memenuhi sejumlah seyarat. Syarat penduduk, wilayah, sumber pendapat daerah dan yang paling utama syarat persiapan sumber daya manusia.

“Semua syarat ini harus siap tetapi kenyataannya tidak. Sarjana dari tempat ini saja tidak sampai 100 orang. Pemekaran Dogiyai saja belum mampu membangun. Kalau begitu, mau apa perjuangan Tim pemekaran ini?” katanya.
Katanya, pemekaran ini hanya melahirkan konflik. Warga hingga elit politik wilayah ini belum dewasa dalam pendidikan politik pembangunan daerah. Buktinya, kata Magay, pemilihan kepada daerah waktu yang lalu membuat perpecahan antar marga, kampung dan wilayah.
“Kalau pemekaran lagi, warga yang sudah baku benci, pemilihan kepala daerah pasti terjadi konflik,” tegasnya.

Moses Iyai, salah satu mahasiswa yang hadir dalam jumpa pers itu mengakui, pemekaran itu hanyalah kepentingan elit politik. Karena, kenyataan kehadiran Kabupaten Dogiyai, belum mampu menjamin kehidupan masyarakat. Pemerintah belum mampu membangun satu kehidupan warga yang kokoh dari sebagai bidang kehidupan.
“Anehnya, pemerintah pusat tanpa melihat, lakukan pemekaran wilayah,”kata Iyai. (Mawel Benny)

Sabtu, 29 Agustus 2015

Dua Jurnalis New Zealand Meliput di Papua


 

Sebelumnya Wartawan TV Prancis Wawancarai Gubernur 

JAYAPURA – ZONADAMAI.COM Dua wartawan Televisi asal New Zealand kembali masuk ke Wilayah Papua, Kamis, (27/8/2015) dan melakukan wawancara khusus dengan Pemerintah Provinsi Papua yang diwakilkan Sekertaris Daerah Papua, Hery Dosinaen di ruang kerjanya.
Sebelumnya, salah satu Wartawan TV asal Prancis dua bulan lalu juga mendatangani Papua dan melakukan wawancara dengan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Seketaris Daerah Papua Hery Dosinaen kepada wartawan usai memberikan keterangan pers kepada pers asing, mengaku kedatangan dua jurnalis ini ke Papua untuk menanyakan ibu (betatas) yang merupakan makanan pokok masyarakat pegunungan Papua.

“Siapapun datang kesini kami menerima, sesuai apa adanya. Terserah pihak lain mau memandang seperti apa, yang jelas dalam NKRI Presiden telah memberikan kebebasan kepada semua wartawan, baik dalam negeri maupun luar negeri,” ucap Sekda Papua.

Sekda jelaskan, untuk Papua ada dua makanan pokok, dimana masyarakat pesisir pantai adalah sagu, sementara pegunungan adalah ubi. Inilah yang sebetulnya identik dengan masyarakat yang ada di Australia, karena mereka mempunyai kesamaan dengan masyarakat pegunungan, terutama mengenai bagaimana makanan itu dikelola, memanen, memasak dan mengkonsumsi.
“Ini yang mau diangkat menjadi wisata ekonomi kreatif, yang kedepan bisa dikemas untuk bagaimana masyarakat pegunugan mulai dari menanam sampai dengan konsumsi serta bakar batu dan juga wisata wisata yang bisa dinikmati,” kata Hery.
Untuk Papua, kata Hery, pemerintah Papua telah membagi lima wilayah adat, dimana satu wilayah adat bisa mengakomodir beberapa kabupaten.
“Saya kira bukan hal yang sangat sulit ketika semua aparatur melaksanakan tugas dengan baik, bagaimana meningkatkan ekonomi masyarakat, dan juga semua lini harus bangkit untuk melihat bagaimana perjuangan untuk hidup,” katanya lagi.
Saat diminta tanggapan soal kedatangan jurnalis asing ke Papua, Hery katakan, siapapun wartawan asing yang datangan ke Papua, pemerintah provinsi pasti menerimanya.
“Siapapun datang kesini kami menerima, sesuai apa adanya. Terserah pihak lain mau memandang seperti apa, yang jelas dalam NKRI Presiden telah memberikan kebebasan kepada semua wartawan, baik dalam negeri maupun luar negeri,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua AJI Jayapura, Viktor Mambor yang mendampingi dua wartawan asing tersebut kepada Pasific Pos mengaku dalam beberapa bulan kedepan, Papua akan dikunjungi oleh wartawan asing dari berbagai negara.
Oleh karena itu, Viktor minta kepada pemerintah Provinsi Papua dan Kabupaten/kota untuk bisa siap menerima mereka jika diwawancari.
Sebab, kata pimpred Tablod Jubi.com itu, beberapa wartawan asing yang akan masuk ke Papua telah mengantongi visa masuk ke Papua. katanya.
Pada kesempatan itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Papua, FX Mote, mengaku pemerintah Provinsi Papua siap menerima wartawan asing yang ingin meliput ke Papua.
Hanya saja, Karo Humas minta jika ingin melakukan wawancara dengan pejabat Papua, terlebih dahulu bisa menyurati, sehingga pemerintah bisa menyiapkan materi yang ingin didapat.
Terkiat dengan kunjungan mereka ke Kabupaten atau Kota di Papua, Karo Humas berharap pemda Kabupaten dan Kota pun harus siap menerima dan menyampaikan informasi soal pembangunan yang baik.
Karena mereka masuk ke Papua pada prinsipnya ingin mengetahui informasi soal pembangunan yang dibangun oleh Pemerintah selama ini. [http://www.pasificpos.com]


Jumat, 28 Agustus 2015

Solomon Perdana Menteri Kepulauan Mendukung Papua Barat Bergabung Forum Kepulauan Pasifik


Kami sangat senang untuk melaporkan bahwa Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Hon Manasye Sogavare telah berjanji dukungannya bagi Gerakan Pembebasan Inggris untuk Papua Barat (ULMWP) bergabung dengan kelompok regional, Forum Kepulauan Pasifik.


 Dalam pertemuan pada hari Jumat dengan Sekjen ULMWP Octavianus Mote, Perdana Menteri menegaskan dukungan untuk Papua Barat bergabung dengan badan regional dan ia juga mengumumkan bahwa pemerintah akan menunjuk seorang utusan khusus Papua Barat.

Pertemuan dengan Hon. Manasye Sogavare

Setelah pertemuan Perdana Menteri, Mr Mote mengucapkan terima kasih kepada Perdana Menteri nya 'indah' kepemimpinan selama MSG (MSG) pemimpin puncak di Kepulauan Solomon dan bantuannya untuk penerimaan ULMWP ke MSG.

Mr Mote mengatakan "The ULMWP dan rakyat Papua Barat percaya bahwa waktu sekarang matang dengan kepemimpinan dapat dari Ketua memperoleh dukungan regional maksimum pada perjuangan untuk pengakuan dan pemahaman antara masyarakat internasional,"

Sebagai tanggapan, Perdana Menteri mengatakan, "Papua Barat tetap di jantung Koalisi Demokrat untuk Perubahan Pemerintah dan akan berdiri ULMWP dan rakyat Papua Barat dalam perjuangan mereka untuk pengakuan internasional."

Dia melanjutkan dengan mengatakan "The Kepulauan Solomon Pemerintah di bawah kepemimpinan Koalisi Demokrat untuk Perubahan Pemerintah akan menunjuk seorang Utusan Khusus tentang Papua Barat dan juga akan berusaha masuk Papua Barat ke Kepulauan Pasifik Forum Sekretariat."




Terima kasih kepada Perdana Menteri

Kami ingin menyampaikan kami yang mendalam dan tulus terima kasih kepada Perdana Menteri kepemimpinan sejati dan dukungan yang luar biasa ditampilkan untuk rakyat Papua Barat, yang sangat membutuhkan dukungan internasional lebih lanjut di bangun dari genosida dan pendudukan Indonesia ilegal mereka abadi .

Papua Barat sangat berterima kasih atas solidaritas Melanesia yang kuat dalam mendukung Papua Barat bergabung dengan MSG dan sekarang kami semua sangat berterima kasih untuk dia mendukung Papua Barat bergabung dengan Forum Kepulauan Pasifik juga; serta mengambil langkah penting untuk menunjuk seorang utusan khusus Papua Barat

Kami berharap bahwa inisiatif terobosan ini akan membantu untuk lebih memperkuat solidaritas Melanesia untuk kebebasan Papua Barat, serta memberikan dukungan yang lebih penting untuk ULMWP bergabung dengan Forum Kepulauan Pasifik dan disambut kembali ke keluarga Pacific akhirnya.













Minggu, 05 Juli 2015

Ada Pelangi Sehabis Hujan? Belum Tentu.



Ketika kita melihat atau mendengar kabar bahwa saudara kita sendiri atau teman yang sedang mengalami musibah, mengalami kegagalan dalam usahanya atau mereka mengalami kebangkrutan kemudian keadaannya menjadi berat, maka sering kali kita mengatakan “Yang sabar ya, pasti ada pelangi sehabis hujan”. Kalimat itu memang cocok sih dengan keadaan yang sedang dia alami. Dan harapan kita, dengan kalimat itu mudah-mudahan yang sedang mendapat musibah atau masalah itu mempunyai keyakinan bahwa ada gantinya yang lebih bagus setelah masalah itu semua, atau ada keberhasilan yang lebih luar biasa setelah dia mampu melewati masalah itu dengan jiwa besar atau legowo.
Kalau kita lihat dalam konteks cuaca di kehidupan nyata ya memang benar bahwa pelangi itu muncul setelah hujan. Tapi, tetap ada tapinya, tidak selamanya pasti ada pelangi sehabis hujan. Karena apa? Karena pendukung untuk munculnya pelangi itu terkadang tidak ada atau memang sudah bukan waktunya untuk pelangi itu muncul di hadapan kita. Sekarang bagaimana mau nampak pelangi itu kalau matahari tidak ada? Karena sebenarnya pelangi adalah pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Jadi bagaimana pelangi mau nampak jika tidak ada matahari? Pelangi tidak akan nampak jika materi pendukungnya tidak ada. Itu yang pertama, nah yang kedua adalah bagaimana pelangi mau nampak setelah hujan jika kondisinya sekarang malam hari? Selain memang kondisinya gelap, matahari yang sebagai materi pendukungnya pun  juga tidak ada. Itulah kenapa jawabanku “Belum Tentu” ketika pernyataan “Ada Pelangi Sehabis Hujan” itu muncul.
Hal itu mungkin bisa diimplementasikan kedalam masalah yang dialami saudara atau teman kita tadi. Belum tentu ketika masalahnya selesai maka akan ada hal yang lebih luar biasa yang akan dia terima setelahnya. Karena jika dia bisa melewati masalahnya atau kegagalannya tetapi kemudian dia tidak mau melakukan kegiatan-kegiatan atau hal-hal yang membuatnya layak mendapatkan keluarbiasaan apa iya dia mau diberi keluar biasaan itu? Hal-hal yang membuatnya layak itu bisa saja seperti dia memperbaiki kesalahan yang membuat usahanya bangrut. Bisa juga dengan merencanakan terobosan-terobosan baru yang mendukung agar perusahaannya mempunyai inovasi baru yang akan membuat perusahaannya tampil beda dan membuatnya lebih mudah dikenal orang dan investor-investor. tAtau bisa saja hal-hal positif lainnya yang pasti mempunya manfaat untuk orang lian. Tapi kalau kita hanya diam saja atau bahkan putus asa karena mendapat musibah atau kegagalan, ya bagaimana kedepannya kita layak mendapatkan keluar biasaan? Alih-alih minta dipulihkan, ditambah musibahnya iya malahan. Jadi ya memang belum tentu ada pelangi sehabis hujan itu, pelangi akan muncul jika materi pendukungnya ada. Sama halnya dengan masalah atau musibah yang kita alami, kalau kita mau melakukan hal yang positf yang mempunyai manfaat bagi orang lain pastinya kita dilayakkan untuk mendapat keluarbiasaan setelahnya. Tapi kalau hanya diam, putus asa, dan cuma pasrah, ya kalau jangan salahkan Tuhan manakala hidup kita tetap dalam keterpurukan. Akhirnya kembali ke kita, mau dipulihkan atau tetap dalam keterpurukan, kita sendiri yang menentukan.
TUHAN memberkati
Pasti Saya BisaPasti Saya Bisa

WHO AM I ( SIAPAKAH AKU)


Tentunya seorang manusia. Yang terlahir suci bersih dari seorang Ibu yang mulia. Aku terlahir dalam tangisan di sebuah pondok Harapan tanah pelosok pedalaman Papua, namun disambut senyuman. Mengapa? Berkelana dalam hidup tanpa arah dan tujuan. Tak mengerti kebaikan ataupun dosa! Hanya menjalani hidup seperti umumnya manusia. Bersusah payah mencari nafkah, untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup jasmaniah. Makan, tidur, bekerja, dan bermain demikian yang aku jalani. Namun hari ini, telah menemukan Jalan Kesadaran untuk hidup yang lebih bermakna. Bahwa hidup ini bukan untuk makan, tapi makan untuk hidup agar bisa berguna bagi kehidupan ini dan juga orang lain.
Bahwa hidup yang paling utama adalah harus menemukan aku yang sejati terlebih dahulu. Kemudian dapat mengerti mengapa aku terlahir ke dunia ini. Karena selama ini aku telah kehilangan dan melupakannya. Bahwa nilai kehidupan itu bukan karena bisa berumur panjang dan hidup sampai tua. Mengapa? Apa gunanya berumur panjang, namun hidup penuh kesia-siaan? Nilai kehidupan berarti apabila aku dapat menanam kebaikan dan bermakna bagi kehidupan orang lain dan kehidupanku sendiri.
Bahwa hidup di dunia ini adalah bagaikan bersekolah, tingkatan demi tingkatan harus dilalui. Belajar dan belajar. Kemudian juga harus mengikuti ujian. Semua terus berlanjut sampai akhirnya hari penentuan. Apakah aku lulus atau tidak? Tentunya semua tergantung nilai-nilai hidup yang aku dapatkan. Bahwa kini aku hanya manusia biasa yang terus mengikuti pelajaran dan mengejar nilai-nilai untuk pertimbangan kenaikan kelas berikutnya.
Bahwa kini dalam diriku masih begitu banyak kekurangan, harus terus memperbaiki diri, dengan terus berintrospeksi diri dan merenungi demi kecermerlangan nurani yang telah terkotorkan oleh keduniawian hidupku. Bahwa aku selalu berharap, para sahabat untuk mengerti dan terus memotivasi agar aku lebih percaya diri lagi dalam menatap hari-hariku.
Perlu dicatat adalah,bahwa apa yang tertera dalam tulisan singkat ini adalah bukan untuk menyadarkan siapa-siapa. Semuanya adalah untuk menyadarkan diri sendiri. Karena kata-kata ” kamu” yang sedang baca tulisan ini, maksudnya adalah ” aku”  Christian harap jangan salah mengerti. Dan lebih dari itu, siapa tahu ada sahabat yang mengalami seperti aku, sehinga kita bisa saling untuk menyadarkan dan menyatu dalam jalan kehidupan ini.
Terimakasih…! Salam hangat dan perdamaian selalu tumbuh dalam hidup kita.


Disaat itu aku digendong oleh Ibuku tercinta dari tanah pelosok pedalaman Papua.

Kamis, 25 Juni 2015

LIKU-LIKU KEHIDUPAN DI RANTAUAN


Ketika kita di rantauan pastilah mempuyai tujuan tertentu, tujuan itu diantaranya adalah merantau untuk mencari ilmu, merantau dengan kepentingan ekonomi, merantau untuk mencari pengalaman dan yang intinya merantau untuk menghidupi kehidupan manusia.

Dalam landasan ini, saya menceritakan kisah-kisah hidupku dalam bentuk cerita yang singkat pernah saya lalui di rantauan. Menghidupi kehidupan di kota besar ternyata tidak semuda yang saya bayangkan. Pada tanggal 28 Agustus 2012 hari yang tepat saya tiba di Asrama Mahasiswa Universitas Hasanuddin Kota Daeng Makassar Sulawesi Selamatan. Saya merasakan betapa kerasnya hidup di kota Daeng Kampus Universitas Hasanuddin Makassar. Semester pertama saya lalui dengan sangat susah penyesuaian lingkungan maupun Kampus, dan Semester awal saya menempu ilmu, makin membuka mataku akan kerasnya di rantauan kota Daeng ini.

Dalam perjalanan hidupku di rantauan, kebahagiaan canda dan tawa selalu saya rasakan, kesedihan, air matapun selalu menyelimuti hidup ini. suasana dalam keadaan ini setiap hari selalu berubah kadang bahagia, kadang sedih,  aku selalu tabah dan kuat dalam menjalaninya sehari-hari dengan Pertolongan Tuhan yang dasyat.

Dengan prinsip hati nuraniku "Modal Kehidupanku Adalah Keyakinan” saya tetap semangat  dalam menjalani hidup keseharian, disaat hari-hariku selalu di halangi oleh sesuatu yang saya tidak iniginkan, dalam hatiku selalu berkomitmen pada prinsip hidupku dengan Visi saya tanamkan dalam hatiku “Pasti Saya Bisa Bersama Tuhan Yesus”

 Terkadang jadi seorang perantau tidak menyenangkan, biasanya makan tiga kali sehari setelah merantau terkadang hanya makan satu kali sehari bahkan tidak makan pun seharian harus ditahan, bukan karena tidak ada makanan, tetapi saat saya sudah duduk di meja makan, dan begitu menunya mewa-mewa, aku tertekan dan mengingat kampung halanmuku, dari kampung halamnku menikmati makanannya yang sangat sederhana, tapi saat saya rantauan makanan mewa-mewa yang saya makan, maka itu rasanya sangat sakit harus butuh kesabaran untuk menghadapi hidup, kadang saya ingin menyerah dan meninggalkan kota Daeng dan saya selalu sedih di saat mengingat orang tua di kampung halamanku.

Semuanya ini jadi sebuah tantangan yang sangat besar dalam hidupku, harus mempunyai semangat yang tinggi untuk menjalaninya. Semakin banyak pengalaman, pengetahuan, dan cara bergaul dengan sesama, semua itu jadi motivasi dalam hidupku. Jadi seorang anak perantau itu harus mempunyai perjuangan dan tetap semangat dan takkan menyerah walau berbagai tantangan yang harus di hadapi, tapi bertahanlah dalam Tuhan karena hidup adalah butuh proses perjuangan.

Selama kita hidup di dunia ini Tuhan tidak buta, Tuhan selalu dan selalu ada disamping kita, oleh sebab itu setiap langkah hidup kita, kita Andalkan Tuhan. Jangan lupa berdoa, karena doa kita adalah tongkat yang tidak bisa dipatahkan oleh kekuatan duniawi yang menggoda kita selama menghidupi kehidupan di dunia. Akhir kata jangan pernah menyerah anak rantauan Tulang Punggung Bangsa Papua. Kita Bisa Bersama Tuhan Yesus yang hidup, selalu ada dalam hidup kita.


                                                                                                               Makassar 25 Juni 2014



                                                                                                              By Kristian Bisa Degei


Rabu, 24 Juni 2015

SOLIDARITAS MAHASISWA PAPUA DI KOTA STUDY MAKASSAR MENDUKUNG PENGAJUAN APLIKASI ULMWP KE MSG



Sudah sekian lama banyak manusia papua, yang dimusnahkan oleh antek kolonialisme indonesia yaitu TNI/POLRI yang dimana tak kunjung akhir oleh pemerintahan indonesia dari periode-keperiode sehingga beberapa aktivis papua barat membawah masalah tersebut akan di ajukan sidang Konferensi Tingkat Tingga (KTT) pada Melanesia Spearhead Group (MSG) untuk memberikan sebuah warna bagi bangsa papua barat.

Ribuan mahasiswa tersebut, dengan penuh mendukung terhadap jalannya sidang Konferensi Tingkat Tingga (KTT) Melanesia Spearhead Group (MSG) yang berlangsung selama 3 tiga hari yaitu pada tanggal 24-26 juni 2015 di honiara kepulan salamon. Hasil resulusi kebinet yang diumumkan oleh perdana menteri salamon
 Manasye. D. Sogavare MP  dengan penuh semangat membela rakyat Papua Barat.

Dalam teori organisasi, Berserikat berorganisasi adalah hak setiap manusia yang wajib dihormati dan dijunjung tinggi harkar dan martabat seseorang. Dengan asumsi tersebut sehingga perdana menteri kepulauan salamon, sangat paham dan mendukung kepada bangsa papua barat dalil keinginannya untuk menggabungkan sebagai anggota Melanesia Spearhead Group (MSG) melalui KTT ini.

Diskusi publik (Public Discusion)  dengan tema mendukung penuh terhadap ULMWP di MSG untuk anggota tetap, berlangsung selama 4 jam lebih WITA. Dalam diskusi yang dipimpin langsung oleh Chris Degey dan kawan-kawannya. Dalam diskusinya banyak pandangan yang menjadi pikiran yang menyikapi dari fenomena yang terjadi di wilayah papua, namun pimpinan negara indonesia sangat buta melihat rakyat papua yang selama ini sangat terancam dengan berbagai cara.

Kenyataan ini, indonesia harus menghargai dan menghormati, setelah tetapkanya anggota sah rakyat papua di Melanesia Spearhead Group (MSG) yang nantinya seperti setmen yang di umumkan secara resmi beberapa hasil resulusi kabinet kepulauan salamon.

Kesimpulannya adalah semua pemuda dan mahasiswa papua yang ada di kota makassar, kami sangat mendukung proses konferensi ini, sehingga bisa melahirkan resolusi yang terbaik bagi rakyat papua barat. Dan harapkan kepada pemimpin MSG agar melihat secara objektib dengan adannya niat dan solidaritas atas bangsa malenesia di muka bumi ini.

Ada upaya yang dilakukan oleh oknum malenesia-indonesia (melindo), untuk menggagalkan atau membangun adu domba antara PNG, Fiji dan papua, segera dihentikan secara moralitas maupun fisikis, sehingga FNG dan Fiji mengambil keputusan secara objektif terhadap nasib bangsa Papua Barat. Melindo merupakan bagian dari manusia yang tidak lahir dari normalnya manusia bisa yang bisa menghargai usaha dan nilai suatu bangsa sehingga kami harap PNG dan Fiji secara konsisten untuk melihat Papua Barat yang sebenarnya. Bisa lihat hasil wawancara disini:https://www.youtube.com/watch?v=mHtt67Ynq8g&feature=youtu.be
https://www.youtube.com/watch?v=mHtt67Ynq8g&feature=youtube_gdata_player&fb_ref=Default

(Viktor Mirin/Kristian Degei/Paul Waffa)

Mahasiswa Papua Asal Kabupaten Dogiyai di Kota Study Makassar Dengan Tegas Menolak Kebijakan Dinas P&P Terkait Penman Dana Tugas Akhir (TA) Melalui Via Rekening

Mahasiswa Papua Asal Kabupaten Dogiyai
 di Kota Study Makassar Dengan Tegas Menolak Kebijakan Dinas P&P Terkait Pengiriman Dana Tugas Akhir (TA) Melalui Via Rekening


Makassar (KM) Mahasiswa Dogiyai, Makassar Dengan Tegas menolak, Pembagian Dana TA Melalui Via Rekining. Kebijakan Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Dogiyai Papua Andreas Yobee Ia, mengatakan, mulai tahun 2015 Pemerintah tidak akan turun langsung ke kota studi masing-masing diseluruh indonesia untuk membagikan dana Tugas Akhir (TA) katanya.

Menyikapi kebijakan itu , Mahasiswa Asal Kabupaten Dogiyai,Telah menggelar Rapat bersama di Kontrakan Dogiyai di Makaasar Sulawesi Selatan.

Rapat secara  resmi dipimpin langsung oleh sekertaris Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Dogiyai dan di hadiri oleh  Seluruh Anggota IPMADO di Kota Study Makassar. Salah satu mahasiswa asal Kabupaten Dogiyai , Kostantina Gobai menyatakan,  Biasanya dana Study Akhir  dibagikan langsung ke masing-masing kota study. tetapi tahun ini kami kawatir oleh sebab itu, Kami minta penjelasan dari Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Dogiyai.

Selanjutnya kata dia, kebijakan dinas tesebut kami tolak karena menjaga Persatuaan kami Mahasiswa Asal Meeuwodide yang sedang menempuh pendidikan di Sulsel Makassar. tutur Gobai
Waktu yang sama,  Frans Tigi mengatakan kami mahasiswa Dogiyai tolak dana Tugas akhir yang rencana akan di kirim lewat Via rekening.

Kami  meminta pemerintah Dogiyai setiap tahun Dana Study Akhir di bagi secara Publik, jika di kirim lewat Via Rekening berarti dampaknya akan terpampang Terhadap persatuaan kami mahasisawa asal meeuwodide yang kuliah di luar Papua. Selain itu, Dana APBD Kabupaten Dogiyai khususnya di bidang pendidikan biasanya dianggarkan milyaran, tapi dibagikan hanya puluhan juta saja," katanya. Tutur Tigi.

Sementara itu, Agapa mengatakan, seharusnya pihak dinas memperjelas  kepada Mahasiswa Dogiyai Se-indonesia kenapa kebijakan itu diambil dan baru dijalankan tahun ini, apabaila alasan  kebijakan tesebut kemunngkinan besar  mahasiswa di terima. Beberapa pekan lalu Ketua Team pendataan Mahasiswa Dogiyai Titus Degei menjelaskan kepada www.suaratopine.com bahwa, kebijakan apapun yang dinas di programkan mahasiswa harus di terima.
Tetapi, kesepakatan kita.

 Dengan dasar alasan-alasan ini kami menolak?

•    Kebijakan ini dampaknya  Bisa merusak persatuan dan kesatuan organisasi
•    Disebabkan karena Bisa menurunkan animo mahasiswa untuk ikut organisasi
•    Kami merasa bahwa  system ini hal baru untuk Mahasiswa se-Jawa dan Bali Kab.Dogiyai
•    Kami menolak  karena hal ini akan Menjaga kekompakan antara mahasiswa
     Mee (Nabire,Paniai,Dogiyai dan Deiyai)
•    Kami merasa hal ini  Menjaga kecemburuan antara mahasiswa dan pemerintah
•    Dengan ini kami juga  Menjaga perasaan  kecemburuan antara mahasiswa satu sama lain
•    menjaga kestabilan solidaritas antara mahasiswa Mee yang sebelumnya  tidak demikian.

            Dengan  demikian adanya  alasan-alasan yang kami uraikan diatas, maka kami Mahasiswa Dogiyai di Kota Study Makassar sepakat menolak 100% pengiriman dana Study Akhir (TA) melalui rekening dengan sepenuh hati.

                                                                  (KRISTIAN HINAA TUMAA DEGEI)


ANAKKU


ANAKKU 


AnakKu, sebelum matahari muncul di ufuk timur dan sebelum ayam berkokok menberitahukan pagi, Aku memanggil namamu namun engkau tidak terjaga. Aku kecup keningmu, Kubelai rambutmu. Sayang, Aku ingin bercakap-cakap dengan engkau. Ketika sinar mentari menerobos masuki kamarmu, engkau terbangun dan hampiriKu,
"Selamat pagi Bapa.
Ah! saat itu juga Aku memberimu kasih karunia, anugerah, rahmat dan pengurapan yang baru. Ya walaupun kadang engkau bangun kesiangan lalu bergegas mandi tanpa menyapaKu. Pun ketika engkau pergi untuk menyelesaikan tugas hari ini, engkau membawa bekal yang telah Kusiapkan; kasih setia, kebaikan, kemurahan, belaskasih, suka cita, damai sejahtera, kesabaranKu yang mengenyangkanmu yang untuk juga kau bagikan untuk teman-temanmu.

Padahal nak, kau sadari atau tidak Aku ada di tengah-tengah engkau ketika engkau terbahak di tengah kegembiraan canda dengan teman-temanmu. Nak, Aku menyayangimu. Kau tahu anakKu, engkau menempati tempat yang special di hatiKu yang tidak dapat digantikan siapapun. Tapi nak, terkadang Aku begitu sedih dan menahan hati karena kerasnya hatimu ketika menginginkan sesuatu yang Aku tidak izinkan atau Aku katakan, "tunggu dulu" dan engkau tetap lakukan. Ingatkah engkau, engkau pernah berkata, " ... biar kehendak Bapa yang jadi ".
Nak, nak... Aku sempat geleng-geleng kepala. Kau tahu itu membuatKu sedih? Seakan engkau tidak percaya hatiKu. Sungguh, Aku ingin yang terbaik bagi engkau tetapi engkau sulit mengerti Aku. Sampai Aku sendiri harus menghajar engkau untuk mendisplin sehingga engkau menyadari bahwa Aku tahu apa yang terbaik bagi anakKu sendiri.

Aku hendak mengajar dan menunjukkan padamu jalan yang harus kau tempuh, Aku hendak memberi nasehat kepadamu. Lihat mataKu, tertuju padamu. Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal yang kegarangannya harus dikendalikan oleh tali les atau kekang kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau. Sekali waktu engkau datang padaKu dengan air mata berderai sampai nafasmu pun tersengal. Engkau berteriak memanggil dan mencari Aku, "Bapa, Bapa".
Ini Aku nak, jangan takut. Aku tidak tinggalkan engkau sendirian. Seandainya engkau bisa melihat hatiKu, pedihnya melebihi luka yang kau rasa, pilunya Kutanggung air mataKu lebih dari engkau tanggung. Bebanmu adalah bebanKu juga.
 Selama hidupmu Aku selalu bersamamu, datang padaKu ketika engkau takut. Aku mengurung engkau dari depan dan dari belakang, tanganKu Kutaruh atasmu. Lihat kepadaKu jika engkau ragu untuk memilih dan memutuskan sesuatu dalam engkau menempuh kedewasaanmu.

Hampiri Aku jika engkau lelah, sampai masa tuamu Aku tetap Bapamu, sampai masa putih rambutmu pun Aku mau menggendong engkau, bukankah Aku telah melakukannya dan Aku akan menanggung engkau terus. Aku mau memikul dan menyelamatkan engkau. Aku Bapamu di hari-harimu yang manis, Aku juga Bapamu di hari-harimu yang tidak manis.
Waktu engkau ditinggal teman-temanmu sendirian karena kurangnya pengertian dalam hidupmu. Tak seorangpun berdiri bersama engkau ketika engkau membutuhkannya, melupakan dan tidak menyayangi engkau, Aku tidak. Coba kamu pikir, dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya sehingga ia tidak menyayangi anak kandungnya?

Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukis engkau di telapak tanganKu supaya senantiasa engkau tetap di ruang mataKu. Sebab rasa cintaKu kepadamu selebar samudra yang tak bertepi, lebih luas lagi; setinggi langit yang tak terbatas, lebih tinggi lagi; sedalam lautan yang tak terselami, lebih dalam lagi.
Dan ketika engkau telah menyelesaikan hari ini, Kulihat engkau terlalu lelah untuk menyapaKu. Mari Nak, bersihkan dirimu, segarkan dengan air hidupKu maka engkau akan mendapat kekuatan baru, seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya, dia berlari tidak menjadi lesu dan berjalan tidak menjadi lelah.

Makanlah firman yang telah Kusiapkan untukmu, maka engkau tidak lapar lagi lalu istirahatkan dirimu dalam hadiratKu dengan perlindunganKu. Dan Aku akan menjaga engkau sampai menjelang hari esok yang penuh harapan dan Aku akan perintahkan berkat-berkatKu atasmu pada waktu engkau tidur. Selamat malam Nak.

                                                                         Selilrik Bingkisan di Rantauan Kota Makassar
                                                                                                                                                                                                                                                                                        Makassar 23 Mei 2014




                                                                                                By Kristian Papuanus Degei