Waktu Itu

Waktu Itu
Merana

Kamis, 25 Juni 2015

LIKU-LIKU KEHIDUPAN DI RANTAUAN


Ketika kita di rantauan pastilah mempuyai tujuan tertentu, tujuan itu diantaranya adalah merantau untuk mencari ilmu, merantau dengan kepentingan ekonomi, merantau untuk mencari pengalaman dan yang intinya merantau untuk menghidupi kehidupan manusia.

Dalam landasan ini, saya menceritakan kisah-kisah hidupku dalam bentuk cerita yang singkat pernah saya lalui di rantauan. Menghidupi kehidupan di kota besar ternyata tidak semuda yang saya bayangkan. Pada tanggal 28 Agustus 2012 hari yang tepat saya tiba di Asrama Mahasiswa Universitas Hasanuddin Kota Daeng Makassar Sulawesi Selamatan. Saya merasakan betapa kerasnya hidup di kota Daeng Kampus Universitas Hasanuddin Makassar. Semester pertama saya lalui dengan sangat susah penyesuaian lingkungan maupun Kampus, dan Semester awal saya menempu ilmu, makin membuka mataku akan kerasnya di rantauan kota Daeng ini.

Dalam perjalanan hidupku di rantauan, kebahagiaan canda dan tawa selalu saya rasakan, kesedihan, air matapun selalu menyelimuti hidup ini. suasana dalam keadaan ini setiap hari selalu berubah kadang bahagia, kadang sedih,  aku selalu tabah dan kuat dalam menjalaninya sehari-hari dengan Pertolongan Tuhan yang dasyat.

Dengan prinsip hati nuraniku "Modal Kehidupanku Adalah Keyakinan” saya tetap semangat  dalam menjalani hidup keseharian, disaat hari-hariku selalu di halangi oleh sesuatu yang saya tidak iniginkan, dalam hatiku selalu berkomitmen pada prinsip hidupku dengan Visi saya tanamkan dalam hatiku “Pasti Saya Bisa Bersama Tuhan Yesus”

 Terkadang jadi seorang perantau tidak menyenangkan, biasanya makan tiga kali sehari setelah merantau terkadang hanya makan satu kali sehari bahkan tidak makan pun seharian harus ditahan, bukan karena tidak ada makanan, tetapi saat saya sudah duduk di meja makan, dan begitu menunya mewa-mewa, aku tertekan dan mengingat kampung halanmuku, dari kampung halamnku menikmati makanannya yang sangat sederhana, tapi saat saya rantauan makanan mewa-mewa yang saya makan, maka itu rasanya sangat sakit harus butuh kesabaran untuk menghadapi hidup, kadang saya ingin menyerah dan meninggalkan kota Daeng dan saya selalu sedih di saat mengingat orang tua di kampung halamanku.

Semuanya ini jadi sebuah tantangan yang sangat besar dalam hidupku, harus mempunyai semangat yang tinggi untuk menjalaninya. Semakin banyak pengalaman, pengetahuan, dan cara bergaul dengan sesama, semua itu jadi motivasi dalam hidupku. Jadi seorang anak perantau itu harus mempunyai perjuangan dan tetap semangat dan takkan menyerah walau berbagai tantangan yang harus di hadapi, tapi bertahanlah dalam Tuhan karena hidup adalah butuh proses perjuangan.

Selama kita hidup di dunia ini Tuhan tidak buta, Tuhan selalu dan selalu ada disamping kita, oleh sebab itu setiap langkah hidup kita, kita Andalkan Tuhan. Jangan lupa berdoa, karena doa kita adalah tongkat yang tidak bisa dipatahkan oleh kekuatan duniawi yang menggoda kita selama menghidupi kehidupan di dunia. Akhir kata jangan pernah menyerah anak rantauan Tulang Punggung Bangsa Papua. Kita Bisa Bersama Tuhan Yesus yang hidup, selalu ada dalam hidup kita.


                                                                                                               Makassar 25 Juni 2014



                                                                                                              By Kristian Bisa Degei


Rabu, 24 Juni 2015

SOLIDARITAS MAHASISWA PAPUA DI KOTA STUDY MAKASSAR MENDUKUNG PENGAJUAN APLIKASI ULMWP KE MSG



Sudah sekian lama banyak manusia papua, yang dimusnahkan oleh antek kolonialisme indonesia yaitu TNI/POLRI yang dimana tak kunjung akhir oleh pemerintahan indonesia dari periode-keperiode sehingga beberapa aktivis papua barat membawah masalah tersebut akan di ajukan sidang Konferensi Tingkat Tingga (KTT) pada Melanesia Spearhead Group (MSG) untuk memberikan sebuah warna bagi bangsa papua barat.

Ribuan mahasiswa tersebut, dengan penuh mendukung terhadap jalannya sidang Konferensi Tingkat Tingga (KTT) Melanesia Spearhead Group (MSG) yang berlangsung selama 3 tiga hari yaitu pada tanggal 24-26 juni 2015 di honiara kepulan salamon. Hasil resulusi kebinet yang diumumkan oleh perdana menteri salamon
 Manasye. D. Sogavare MP  dengan penuh semangat membela rakyat Papua Barat.

Dalam teori organisasi, Berserikat berorganisasi adalah hak setiap manusia yang wajib dihormati dan dijunjung tinggi harkar dan martabat seseorang. Dengan asumsi tersebut sehingga perdana menteri kepulauan salamon, sangat paham dan mendukung kepada bangsa papua barat dalil keinginannya untuk menggabungkan sebagai anggota Melanesia Spearhead Group (MSG) melalui KTT ini.

Diskusi publik (Public Discusion)  dengan tema mendukung penuh terhadap ULMWP di MSG untuk anggota tetap, berlangsung selama 4 jam lebih WITA. Dalam diskusi yang dipimpin langsung oleh Chris Degey dan kawan-kawannya. Dalam diskusinya banyak pandangan yang menjadi pikiran yang menyikapi dari fenomena yang terjadi di wilayah papua, namun pimpinan negara indonesia sangat buta melihat rakyat papua yang selama ini sangat terancam dengan berbagai cara.

Kenyataan ini, indonesia harus menghargai dan menghormati, setelah tetapkanya anggota sah rakyat papua di Melanesia Spearhead Group (MSG) yang nantinya seperti setmen yang di umumkan secara resmi beberapa hasil resulusi kabinet kepulauan salamon.

Kesimpulannya adalah semua pemuda dan mahasiswa papua yang ada di kota makassar, kami sangat mendukung proses konferensi ini, sehingga bisa melahirkan resolusi yang terbaik bagi rakyat papua barat. Dan harapkan kepada pemimpin MSG agar melihat secara objektib dengan adannya niat dan solidaritas atas bangsa malenesia di muka bumi ini.

Ada upaya yang dilakukan oleh oknum malenesia-indonesia (melindo), untuk menggagalkan atau membangun adu domba antara PNG, Fiji dan papua, segera dihentikan secara moralitas maupun fisikis, sehingga FNG dan Fiji mengambil keputusan secara objektif terhadap nasib bangsa Papua Barat. Melindo merupakan bagian dari manusia yang tidak lahir dari normalnya manusia bisa yang bisa menghargai usaha dan nilai suatu bangsa sehingga kami harap PNG dan Fiji secara konsisten untuk melihat Papua Barat yang sebenarnya. Bisa lihat hasil wawancara disini:https://www.youtube.com/watch?v=mHtt67Ynq8g&feature=youtu.be
https://www.youtube.com/watch?v=mHtt67Ynq8g&feature=youtube_gdata_player&fb_ref=Default

(Viktor Mirin/Kristian Degei/Paul Waffa)

Mahasiswa Papua Asal Kabupaten Dogiyai di Kota Study Makassar Dengan Tegas Menolak Kebijakan Dinas P&P Terkait Penman Dana Tugas Akhir (TA) Melalui Via Rekening

Mahasiswa Papua Asal Kabupaten Dogiyai
 di Kota Study Makassar Dengan Tegas Menolak Kebijakan Dinas P&P Terkait Pengiriman Dana Tugas Akhir (TA) Melalui Via Rekening


Makassar (KM) Mahasiswa Dogiyai, Makassar Dengan Tegas menolak, Pembagian Dana TA Melalui Via Rekining. Kebijakan Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Dogiyai Papua Andreas Yobee Ia, mengatakan, mulai tahun 2015 Pemerintah tidak akan turun langsung ke kota studi masing-masing diseluruh indonesia untuk membagikan dana Tugas Akhir (TA) katanya.

Menyikapi kebijakan itu , Mahasiswa Asal Kabupaten Dogiyai,Telah menggelar Rapat bersama di Kontrakan Dogiyai di Makaasar Sulawesi Selatan.

Rapat secara  resmi dipimpin langsung oleh sekertaris Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Dogiyai dan di hadiri oleh  Seluruh Anggota IPMADO di Kota Study Makassar. Salah satu mahasiswa asal Kabupaten Dogiyai , Kostantina Gobai menyatakan,  Biasanya dana Study Akhir  dibagikan langsung ke masing-masing kota study. tetapi tahun ini kami kawatir oleh sebab itu, Kami minta penjelasan dari Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Dogiyai.

Selanjutnya kata dia, kebijakan dinas tesebut kami tolak karena menjaga Persatuaan kami Mahasiswa Asal Meeuwodide yang sedang menempuh pendidikan di Sulsel Makassar. tutur Gobai
Waktu yang sama,  Frans Tigi mengatakan kami mahasiswa Dogiyai tolak dana Tugas akhir yang rencana akan di kirim lewat Via rekening.

Kami  meminta pemerintah Dogiyai setiap tahun Dana Study Akhir di bagi secara Publik, jika di kirim lewat Via Rekening berarti dampaknya akan terpampang Terhadap persatuaan kami mahasisawa asal meeuwodide yang kuliah di luar Papua. Selain itu, Dana APBD Kabupaten Dogiyai khususnya di bidang pendidikan biasanya dianggarkan milyaran, tapi dibagikan hanya puluhan juta saja," katanya. Tutur Tigi.

Sementara itu, Agapa mengatakan, seharusnya pihak dinas memperjelas  kepada Mahasiswa Dogiyai Se-indonesia kenapa kebijakan itu diambil dan baru dijalankan tahun ini, apabaila alasan  kebijakan tesebut kemunngkinan besar  mahasiswa di terima. Beberapa pekan lalu Ketua Team pendataan Mahasiswa Dogiyai Titus Degei menjelaskan kepada www.suaratopine.com bahwa, kebijakan apapun yang dinas di programkan mahasiswa harus di terima.
Tetapi, kesepakatan kita.

 Dengan dasar alasan-alasan ini kami menolak?

•    Kebijakan ini dampaknya  Bisa merusak persatuan dan kesatuan organisasi
•    Disebabkan karena Bisa menurunkan animo mahasiswa untuk ikut organisasi
•    Kami merasa bahwa  system ini hal baru untuk Mahasiswa se-Jawa dan Bali Kab.Dogiyai
•    Kami menolak  karena hal ini akan Menjaga kekompakan antara mahasiswa
     Mee (Nabire,Paniai,Dogiyai dan Deiyai)
•    Kami merasa hal ini  Menjaga kecemburuan antara mahasiswa dan pemerintah
•    Dengan ini kami juga  Menjaga perasaan  kecemburuan antara mahasiswa satu sama lain
•    menjaga kestabilan solidaritas antara mahasiswa Mee yang sebelumnya  tidak demikian.

            Dengan  demikian adanya  alasan-alasan yang kami uraikan diatas, maka kami Mahasiswa Dogiyai di Kota Study Makassar sepakat menolak 100% pengiriman dana Study Akhir (TA) melalui rekening dengan sepenuh hati.

                                                                  (KRISTIAN HINAA TUMAA DEGEI)


ANAKKU


ANAKKU 


AnakKu, sebelum matahari muncul di ufuk timur dan sebelum ayam berkokok menberitahukan pagi, Aku memanggil namamu namun engkau tidak terjaga. Aku kecup keningmu, Kubelai rambutmu. Sayang, Aku ingin bercakap-cakap dengan engkau. Ketika sinar mentari menerobos masuki kamarmu, engkau terbangun dan hampiriKu,
"Selamat pagi Bapa.
Ah! saat itu juga Aku memberimu kasih karunia, anugerah, rahmat dan pengurapan yang baru. Ya walaupun kadang engkau bangun kesiangan lalu bergegas mandi tanpa menyapaKu. Pun ketika engkau pergi untuk menyelesaikan tugas hari ini, engkau membawa bekal yang telah Kusiapkan; kasih setia, kebaikan, kemurahan, belaskasih, suka cita, damai sejahtera, kesabaranKu yang mengenyangkanmu yang untuk juga kau bagikan untuk teman-temanmu.

Padahal nak, kau sadari atau tidak Aku ada di tengah-tengah engkau ketika engkau terbahak di tengah kegembiraan canda dengan teman-temanmu. Nak, Aku menyayangimu. Kau tahu anakKu, engkau menempati tempat yang special di hatiKu yang tidak dapat digantikan siapapun. Tapi nak, terkadang Aku begitu sedih dan menahan hati karena kerasnya hatimu ketika menginginkan sesuatu yang Aku tidak izinkan atau Aku katakan, "tunggu dulu" dan engkau tetap lakukan. Ingatkah engkau, engkau pernah berkata, " ... biar kehendak Bapa yang jadi ".
Nak, nak... Aku sempat geleng-geleng kepala. Kau tahu itu membuatKu sedih? Seakan engkau tidak percaya hatiKu. Sungguh, Aku ingin yang terbaik bagi engkau tetapi engkau sulit mengerti Aku. Sampai Aku sendiri harus menghajar engkau untuk mendisplin sehingga engkau menyadari bahwa Aku tahu apa yang terbaik bagi anakKu sendiri.

Aku hendak mengajar dan menunjukkan padamu jalan yang harus kau tempuh, Aku hendak memberi nasehat kepadamu. Lihat mataKu, tertuju padamu. Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal yang kegarangannya harus dikendalikan oleh tali les atau kekang kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau. Sekali waktu engkau datang padaKu dengan air mata berderai sampai nafasmu pun tersengal. Engkau berteriak memanggil dan mencari Aku, "Bapa, Bapa".
Ini Aku nak, jangan takut. Aku tidak tinggalkan engkau sendirian. Seandainya engkau bisa melihat hatiKu, pedihnya melebihi luka yang kau rasa, pilunya Kutanggung air mataKu lebih dari engkau tanggung. Bebanmu adalah bebanKu juga.
 Selama hidupmu Aku selalu bersamamu, datang padaKu ketika engkau takut. Aku mengurung engkau dari depan dan dari belakang, tanganKu Kutaruh atasmu. Lihat kepadaKu jika engkau ragu untuk memilih dan memutuskan sesuatu dalam engkau menempuh kedewasaanmu.

Hampiri Aku jika engkau lelah, sampai masa tuamu Aku tetap Bapamu, sampai masa putih rambutmu pun Aku mau menggendong engkau, bukankah Aku telah melakukannya dan Aku akan menanggung engkau terus. Aku mau memikul dan menyelamatkan engkau. Aku Bapamu di hari-harimu yang manis, Aku juga Bapamu di hari-harimu yang tidak manis.
Waktu engkau ditinggal teman-temanmu sendirian karena kurangnya pengertian dalam hidupmu. Tak seorangpun berdiri bersama engkau ketika engkau membutuhkannya, melupakan dan tidak menyayangi engkau, Aku tidak. Coba kamu pikir, dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya sehingga ia tidak menyayangi anak kandungnya?

Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak melupakan engkau. Lihat, Aku telah melukis engkau di telapak tanganKu supaya senantiasa engkau tetap di ruang mataKu. Sebab rasa cintaKu kepadamu selebar samudra yang tak bertepi, lebih luas lagi; setinggi langit yang tak terbatas, lebih tinggi lagi; sedalam lautan yang tak terselami, lebih dalam lagi.
Dan ketika engkau telah menyelesaikan hari ini, Kulihat engkau terlalu lelah untuk menyapaKu. Mari Nak, bersihkan dirimu, segarkan dengan air hidupKu maka engkau akan mendapat kekuatan baru, seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya, dia berlari tidak menjadi lesu dan berjalan tidak menjadi lelah.

Makanlah firman yang telah Kusiapkan untukmu, maka engkau tidak lapar lagi lalu istirahatkan dirimu dalam hadiratKu dengan perlindunganKu. Dan Aku akan menjaga engkau sampai menjelang hari esok yang penuh harapan dan Aku akan perintahkan berkat-berkatKu atasmu pada waktu engkau tidur. Selamat malam Nak.

                                                                         Selilrik Bingkisan di Rantauan Kota Makassar
                                                                                                                                                                                                                                                                                        Makassar 23 Mei 2014




                                                                                                By Kristian Papuanus Degei

Jumat, 19 Juni 2015

NATAL BERSAMA MAHASISWA PAPUA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014

Salam Natal

Puji Syukur  dan hormat mari kita panjatkan kehadirat Allah Bapa yang maha kuasa. Karena begitulah besar Kasih Setianya yang telah menjadi nyata dalam langka kita. Kita telah melewati tahun 2014 ini terhitung tanggal 31 Desmber 2014 dan akan memasuki tanggal 1 Januari 2015 bahwa sadar atau tidak Tuhan Allah yang penuh kasih setia telah merawat kita anak-anaknya dalam menempuh kehidupan ini.

Natal adalah peringatan lahirnya Juru Selamat Yesus Kristus, setiap tahun seluruh umat Kristiani Merayakan. Demikian juga dengan keluarga besar IMP UNHAS, turut bersuka Cita dan bergembira merayakan. Melalui perayaan Natal, diharapkan dapat menciptakan generasi muda Papua yang intelektual, berintegritas dan takut akan Tuhan. IMP UNHAS ikut serta dalam memeriahkan Perayaan Natal Tahun ini bersama-sama dengan Bapak/ibu, senioritas dan teman-teman sebagai wujud kebersamaan dan rasa solidaritas untuk memuji dan memuliahkan Nama Tuhan Yesus Kristus yang akan Terlahir dalam diri kita. Sekian kata sambutan saya, kurang lebihnya mohon dimaafkan. Terima kasih!

       Merujuk pada Thema diatas dalam Perayaan Natal IMP UNHAS adalah "BEJUMPAH DENGAN ALLAH DALAM KELUARGA “IMAMAT 26:12” Sehubungan Yesus Kristus pada Tahun 2014 ini, saya menyampaikan kesan dan pesan saya terhadap berjalan kehidupan mahasiswa Papua sepanjang Tahun 2014, sebagai berikut: 
       
1. Kesan Natal
             Desmber tahun 2014 telah berujung, gema Natal telah berkumandang dimana- mana dari kampung, kota kecil hingga kota metropolitan di seluruh penjuru dunia dimana bermukim umat kristen daris segala denominasi gereja. Sebagimana biasanya dari tahun ke tahun mahasiswa yang berasal dari bumi Cendrawasih yang belajar di tanah Rautauan  visi - misi yang sama dalam perjalannan study. Kasih sayang antara sesama mahasiswa asal tanah Papua di Makassar dalam perjalanan kehidupan sepanjang tahun 2014 akhir ini tentunya memiliki kebersamaan yang sangat erat dan kuat. Sala-satu bukti nyata adalah sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh Panitia Natal IMP UNHAS yang mana panitia telah bertanggung jawab dalam mengerjakan dengan berbagai usaha demi suksesnya Acara Natal IMP UNHAS. Natal yang dirayakan oleh segenap mahasiswa Papua ini tidak mengurangi rasa kasih sayang dan rindu terhdap orang tua dan sanak saudara kita yang dikampung halaman (PAPUA). Walaupun keluarga tercinta kita yang jauh berada di Papua namun kita disinipun memiliki semangat dalam perayaan Natal di tanah Rantauan dengan mengumandangkan nyaniyian pujian Natal, khotbah- khotbah Natal oleh hamba - hamba yang mengisahkan tentang kasih sayang Allah kepada umat manusia sehingga mengutus Yesus Kristus Tuhan yang datang di Betlehem melalui kelahiran sebagai seorang bayi di kandang binatang di kota Betlehem Negeri Daud. 

Yesus lahir di sebuah kandang binatang , tempat yang rendah disebuah bekas palungan anak domba. Yesus tidak lahir disebuah rumah mewah dan dibaringkan diatas kasur yang empuk. Yesus datang untuk semua orang, orang kecil, orang- orang miskin, orang - orang yang tidak berdaya secara fisik, ekonomi, dan politik dalam masyarakat, bangsa dan negara, ia datang untuk kemudian mengangkat kembali harkat dan martabat manusia yang telah hilang karena dosa.
Natal Yesus yang kita merayakan ini, perayaan yang sederhana, cukup dan yang terpenting adalah hati kita yang penuh suka cita untuk merayakan. Tidak melihat dari hal materil yang terpenting diantara semuanya itu adalah hati yang bersyukur. Natal Ikatana Mahasiswa Papua Bogor adalah kerja sama Panitia dan semua mahasiswa Papua yang nyata dalam kehidupan dan sangat terkesan di hati saya dan saudara. Begitulah sesunggunya Natal yang dirayakan.

2. Pesan Natal 
Natal artinya kelahiran, hari Natal Tahun 2014 ini, saya pun mengajak bapak, ibu, saudara/ i seiman, marilah kita rayakan dengan hati yang penuh damai dengan sesama kita di internal mahasiswa Papua dan lingkungan dimana kita berdomisili berstatus sebagai warga lingkungan setempat yang baik, mahasiswa di kampus, dilingkungan organisasi, dll.
Pada tahun 2015 kiranya kita terus menjag satu sama lain dalam mendukung setiap anak Papua di Kota Study Makassar dengan tidak memandang suku, bahasa, agama, status dan sebagainya.
Jauhkanlah hal-hal yang biasanya dapat mengorbankan waktu, biaya, tenaga, bahkan korban jiwa. Oleh karena itu fokuslah pada tujuan utama kita di Makassar untuk masa depan pribadi, keluarga dan bangsa kita Papua. Cintailah diri pribadi dan sesama kita agar tetap terjaga dalam tali kasih Allah sehingga selalu berhubungan lurus dengan Allah dan antara sesama umat kristiani. Karena mata dan hati saling mendukung melahirkan sebuah kasih dan cintah sejati. Maknanya adalah mendorong kita agar mempertajam mata iman kita yanng tertuju hanya kepada Natal Yesus sehingga lahirlah iman yang sejati di dalam hati rohani kita semua.  Marilah kita menjaga langkah kita menyempati sisa- sisa hari dibulan Desember Tahun 2014 ini dengan penuh sukacita dan damai sejaterah menyongsong dan menyambut 25 Desmber hari lahirnya Yesus Sang Juru Selamat dan memasuki Tahun Baru tanggal 1 Januari 2015 dengan sukacita dan damai sejahtera yang sama pula.
Demikian kesan dan pesan saya semoga dapat diterima oleh kita semua. Terima kasih - Tuham memberkati kita semua.

Yesus Putra Natal telah lahir dan diam dalam hidup kita. Ia setia dan selalu mengasihi rekan –rekan tanpa syarat. Kita datang ke kota study Makassar  dari rimba, gunung yang tinggi, lembah yang dalam, sungai dan rawa, pesisir- pesisir yang jauh, juga pulau–pulau yang berombak. Kita lahir dari ayah dan ibu petani, nelayan, wiraswasta, PNS, TNI/ POLRI bahkan mungkin kita tidak kenal dan mengetahui siapa ayah dan ibu kita. Yesus Putra Natal tahu dan tidak akan pernah jenuh jauh dari kita. Sekian Putra Natal Memberkati Ras Malanesia.

                                                                                                     By Kristian Hinaatuma Degei









Suara Kritik Mahasiswa



Makassar (KM) Mahasiswa Dogiyai, Makassar Dengan Tegas , Pembagian Dana TA Melalui Via Rekining. Kebijakan Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Dogiyai Papua Andreas Yobee Adii

Ia, mengatakan , mulai tahun 2015 Pemerintah tidak akan turun langsung ke kota studi masing-masing diseluruh indonesia untuk membagikan dana Tugas Akhir (TA)  .katanya

Menyikapi kebijakan itu , Mahasiswa Asal Kabupaten Dogiyai  ,Telah menggelar Rapat bersama di Kontrakan Dogiyai,Makaasar.
 

Rapat secara  resmi dipimpin langsung oleh sekertaris Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Dogiyai Makassar dan di hadiri oleh  Seluruh Anggota IPMADO di Kota Study Makassar.
 


Salah satu mahasiswa asal Kabupaten Dogiyai , Kostantina Gobai menyatakan,  Biasanya dana Study Akhir  dibagikan langsung ke masing-masing kota study. tetapi tahun ini kami kawatir oleh sebab itu, Kami minta penjelasan dari dinas pendidikan dan pengajaran kabupaten Dogiyai
 

Selanjutnya kata dia, kebijakan dinas tesebut kami tolak karena menjaga Persatuaan kami Mahasiswa Asal Meeuwodide yang sedang mengenyam pendidikan  di pulau se-Jawa dan bali .tutur yuliten

Waktu yang sama,  Frans Tigi mengatakan  ,”kami mahasiswa Dogiyai tolak dana Tugas akhir yang rencana akan di kirim lewat Via rekening“.
 

Kami  meminta pemerintah Dogiyai setiap tahun Dana Study Akhir di bagi secara Publik, jika di kirim lewat Via Rekening berarti dampaknya akan terpampang Terhadap persatuaan kami mahasisawa asal meeuwodide yang kuliah di luar papua.
Selain itu, Dana APBD Kabupaten Dogiyai khususnya di bidang pendidikan biasanya dianggarkan milyaran, tapi dibagikan hanya puluhan juta saja," katanya. Tutur....
Sementara itu, Agapa mengatakan, seharusnya pihak dinas memperjelas  kepada Mahasiswa Dogiyai Se-indonesia kenapa kebijakan itu diambil dan baru dijalankan tahun yang akan datang, apabaila alasan  kebijakan tesebut kemunngkinan besar  mahasiswa di terima .
Beberapa pekan lalu Ketua Team pendataan Mahasiswa Dogiyai Titus Degei menjelaskan kepada www.kabarmapega.com bahwa ,kebijakan apapun yang dinas di programkan mahasiswa harus di terima.
Tetapi, kesepakatan kita Ada beberapa  alasan komprehensif  yang paling dominan mengapa kami menolak?

•    Kebijakan ini dampaknya  Bisa merusak persatuan dan kesatuan organisasi
•    Disebabkan karena Bisa menurunkan animo mahasiswa untuk ikut organisasi
•    Kami merasa bahwa  system ini hal baru untuk Mahasiswa se-Jawa dan Bali Kab.Dogiyai
•    Kami menolak  karena hal ini akan Menjaga kekompakan antara mahasiswa Mee (Nabire,Paniai,Dogiyai dan Deiyai)
•    Kami merasa hal ini  Menjaga kecemburuan antara mahasiswa dan pemerintah
•    Dengan ini kami juga  Menjaga perasaan  kecemburuan antara mahasiswa satu sama yang lain
•    menjaga kestabilan solidaritas antara mahasiswa Mee yang sebelumnya  tidak demikian.
            Dengan  demikian adanya  alasan-alasan yang kami rumuskan  ini, maka kami Mahasiswa Dogiyai di Kota Study Makassar sepakat untuk menolak 100% pengiriman dana TA melalui rekening dengan sepenuh hati.
 (KRISTIANU HINAA TUMAA DEGEI) 

Kamis, 11 Juni 2015

Di Papua Pemekaran Kabupaten Merupakan Impian Para Koruptor

Di Papua Pemekaran Kabupaten Merupakan Impian Para Koruptor

 Sulawesi Selatan Sejumlah Mahasiswa Papua di Makassar melakukan unjuk rasa didepan Tugu Monumen Mandala di Makassar, menolak rencana pemerintah melakukan pemekaran terhadap Kabupaten Mapia Raya dan yang lainnya di Papua.



Masa yang tergabung dalam Gerakan Tolak Pemekaran Kabupaten (GTPK) di Papua tersebut berasal dari beberapa Organisasi Mahasiswa Papua, yakni IPMAPANDODEI, PUNLANY dan IPMAJAWI se-Makassar. Koordinator aksi Kristian Degei mengatakan, pemekaran yang sudah dilakukan dibeberapa kabupaten di papua, yakni Dogiyai, Deiyai, Paniai, Intan Jaya.

“Keempat merupakan pemekaran wilayah kabupaten Nabire yang telah membuat rakyat Papua terpecah belah,”Oleh sebeb itu dengan sangat tegas kami menolak dengan adanya pemekaran-pemeran baru seperti Mapia Raya katanya.  Lanjut Degei Sekalipun Kabupaten Dogiyai sudah berumur 7 tahun, Sumber Daya manusia (SDM) kabupaten pemekaran Nabire tersebut cukup memprihatinkan. Manusia Dogiyai dalam dunia pendidikan hanya semakin melahirkan sebuah kerugian yang sangat kompleks bagi masyarakat dan pelajar. Hingga kini, pemerintah dinilai masih belum mampu mencetak untuk menatap masa depan Dogiyai yang baik, sejati dan cemerlang. Anak-anak Dogiyai yang seharusnya estafet pembangun terkesan dibiarkan hidup semrawut dalam dunia pendidikan.
Mereka hidup tanpa seorang guru, pembangunan sekolah yang sudah dibangun sebelum pemekaran atau pun setelah pemekaran dengan segala fasilitasnya semakin nampak menjamur. Sungguh itu bukan membangun pendidikan.







Penderitaan mereka adalah akibat langsung dari pemekaran kabupaten. Memang, pemekaran kabupaten merupakan kebijakan Pemerintah Pusat Jakarta untuk memecah kekuatan rakyat yang menuntut kemerdekaan Papua setelah kejatuhan diktator Soeharto (bukan Orde Baru). Makanya, setelah pemekaran, kesejahteraan rakyat pribumi sulit dicapai. Yang tercapai adalah lemahnya gerakan kemerdekaan Papua yang diiringi dengan kelahiran koruptor di mana-mana. 

Jika ditelusuri secara seksama,  rakyat pribumi yang dimobilisasi saat ini untuk mendukung ide pemekaran kabupaten adalah mereka yang dulu pernah dimobilisasi untuk tujuan serupa. Setelah pemekaran kabupaten tahap pertama sukses dalam tahun sebelumnya, kini rakyat yang sama dimobilisasi untuk kedua kalinya.

Lanjut suara perempuan Kostantina Gobai Mahasiswi UVRI Makassar. Hampir di setiap kabupaten induk maupun pemekaran, mereka yang memobilisasi rakyat untuk pemekaran kabupaten saat ini adalah sekelompok orang yang tidak mendapat posisi penting (atau sama sekali non-job) di pemerintahan setempat. Makanya, tangan mereka memang tidak akan menyentuh uang rakyat untuk selama-lamanya. 

            Karena tidak kuat menahan "Dahaga Korupsi" sementara mereka tidak mampu menyingkirkan pejabat korup dari kursinya, satu-satunya cara yang ditempuh adalah memobilisasi rakyat untuk membentuk kabupaten baru. Kabupaten baru adalah satu-satunya "Sumur"  yang dana operasional dari Otonomi Khusus maupun Pendapatan Asli Daerah (PAD)-nya bisa menjadi "Air" yang akan memuaskan  "Dahaga Korupsi" mereka.

            Dalam aksinya, mereka rupanya tidak mengalami kesulitan karena selain tingkat pendidikan mereka yang minim, rakyat pribumi ini sudah cukup menderita akibat ulah para anggota DPRD yang mereka pilih dalam Pemilu Legislatif maupun para Bupati dan Wabup yang mereka pilih secara langsung. 

            Saat berkampanye,  berbagai janji mulut diteriakkan untuk mendapat dukungan suara. Setelah terpilih, mereka menguras uang rakyat layaknya uang pribadi. Mereka merasa bangga ketika berkeliaran di tengah-tengah rakyat dengan mobil yang dibeli dengan uang korupsi. Anak-anak mereka pun merasa bangga ketika berfoya-foya dengan uang hasil korupsi ayahnya. 

            Lebih parah lagi, mereka paling senang memamerkan barang-barang mewah hasil korupsi di depan orang-orang yang pernah mendukung mereka saat Pemilu atau Pilkada, seolah-olah ingin mengatakan : "suara yang kalian berikan dalam Pemilu dan Pilkada lalu itu hasilnya cuma ini, tolong berikan suara anda dalam Pemilu atau Pilkada berikutnya." Ujar Andi Ekapiya Yeimo Mahasiswa Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar.

Orang Papua yang karakternya sebagai manusia sejati telah hancur berkeping-keping karena dijajah berbagai bangsa asing selama ratusan tahun terbukti menemui kesejatian dirinya dengan cara biadab ini. Setiap orang ingin menjadi pejabat yang sukses dan kesuksesan mereka diukur dengan suksesnya penipuan mereka terhadap rakyat sendiri dan kesuksesan menjarah uang rakyat tanpa tersentuh hukum.
Memang, pemekaran kabupaten merupakan impian para koruptor di Papua. Tetapi, rakyat pribumilah yang selalu dimobilisasi untuk tujuan busuk mereka, tentu saja dengan mengedepankan berbagai isu yang bisa membuat rakyat pribumi tertipu dan memberikan dukungan secara membabibuta. Oleh karenanya, stigma bahwa "Bangsa Papua adalah bangsa yang diciptakan Tuhan khusus untuk ditipu, dicongar dan diadudomba", mungkin bisa ada benarnya.
           

*Penulis Adalah Kristianus Papuanus Degei Mahasiswa Papua di Universitas Hasanuddin Makassar Pada Program Study Akuntansi Keuangan






Rabu, 10 Juni 2015

Cinta dan Ketidakpastian




                                                                                                  
Kris- Saya cinta kamu 


Saya cinta kamu bukan karena kamu pintar, kamu hebat,
kamu kaya raya atau justru kamu seorang superman. 

saya memang cinta kamu,
cinta kamu karena patut di cintai,
patut di kasihi,
patut di sayangi,

saya punya cinta sama kamu,
berbeda dari yang lain,
dari mereka yang terpikat karena cantikmu,
parasmu yang elok,
tampanmu yang sungguh menggoda

saya pernah bilang,
saya juga pernah katakan,
bahwa cinta kita harus bertahan lama
harus jalan terus, terus jalan sampai semua tergapai,

aihhh,
saya tidak mungkin yaa????
kamu selalu ingin saya sempurna,
ingin saya tidak bersalah,
bahkan ingin saya menjadi seperti TUHAN

sangat tepat,
tepat bila kita pisah,
saling mejauhi,
saling melupakan,
bila perlu saling tidak mengenal lagi

Tidak ada guna ratapi semua ini,
lupakan,
biarkan,
ijinkan semua ini berlalu,
mungkin ini terbaik untukmu,
untukku,
dan tanah Papua yang kita cinta bersama ini.

Villa Galau, Yamewa
5 Juli  2015 Pukul 24.00:55