Waktu Itu

Waktu Itu
Merana

Minggu, 06 September 2015

RODA PERINTAH KABUPATEN DOGIYAI TELAH KEMPES

Suara Mahasiswa, Musa Boma salah satu mahasiswa yang pengaruh antara mahasiswa 
maupun kalangan masyarakat Dogiyai lebih khusus Mapia.
Timika 30/8/2015 Salah satu pemuda yang sangat berpengaruh khusunya mewakili seluruh pemuda dan pemudi kabupaten Dogiyai khususnya di wilsyah Mapia menilai bahwa roda pemerintahan Kabupaten Dogiyai secara nyata dan tebukti di mata rakyat telah kempes. Hal itu, disampaikan oleh Vitalis Magai, yang di sebut juga anak negeri, pemerintah jangan gelisa akan jabatan dan haus akan uang tidak tapi dengan cara-cara yang berwibawa dan berintelektual sunggu bangun daerah dulu kami sedang menunggu pembangunan yang sebenarnya yang akan ukir itu kapan tanya ia? Dia menyatakan kempes seab, jelas bahwa baik roda motor atau mobil bila itu, kempes berarti ia tidak bisa jalan kini kabupaten Dogiyai terjadi seperti itu. 

Akibat dari itu melahirkan pemerintahan kabupaten dogiyai tak jalan yang sesunggunya. Karena semua pembangun hanya saja berjalan di tempat tak terwujud sesuai impian dan harapan masyarakat setempat. Kapan luka hati mau di sembuhkan dengan tindakan nayata yang didalamnya harus di warnai dengan pembangunan yang sesunggunya. 

Demi pembebasan manusia dari semua ketertinggan itu. Sesunggunya semua kelu kesa dari rakyat itu pejabat Kabupaten Dogiyai meman banar-benar melihat semua itu guna rakyat tenan, aman, nyaman berkarya dan melanjutkan tugas dan tanggun jawab yang di berikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa di atas Tanah ini. Dia juga pesan bahwa, pentingnya membangun suatu daerah dengan sungggu-sungguh baik di bidan pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, dan semua itu.

 Hal itu perlu di perhatikan dengan benar bnar oleh pemerintah setempat. Dia punya rekannya nama Mesak Magai menyatakan bahwa kami rakyat ingin mau menikmati pembangunan yang sebenarnya karena jelas bahwa Kabupaten Dogiyai hadir pada tahun 2008 hingga kini tak ada warna kabupaten yang sebenarnya. 

Lanjut dia, dari pada begini-begini terus lebih baik Kabupaten Dogiyai itu Kembalikan ke pusat. Kalau tak mau kembalikan berarti pemeritah benar benar bangun dengan hati. Kenapa saya bisa katakan dengan nada yang tegas sebab, hingga saat ini pun kantor Bupati Kabupaten Belum di bangun Kantor-kantor lain yang sesungguh itu manjadi prioritas utama saja belum bangun Pemerintah daerah dogiai hingga kini. 

Perlu ketahui bahwa, ini sebuah persolan yang secara serius harus di selesaikan dengan baik kata dia saat itu. Lanjut dia lagi, kepada parlemen dalam hal ini tindakan (DPRD) kabupaten Dogiyai menjalang tugas Negara tak sesuai dengan mekanisme yang ada yang di sebut mekanisme Legal dan patut di hargai oleh Pemerintah Pusat. 

Jelas bahwa, DPR ini sebenarnya tidak biasa memihak kepada instansi manapun, namun dari tahun 2013 hingga kini mereka terbagi menjadi dua kubu, yang wilaya Mapia mereka mendukung sama Bupati yang dari kamu mereka memihak sama wakil Bupati akhirnya pembangun polos jatuh. 
Dia juga pesan pemerintah Jakarata perlu memantau secara baik dan tak melihat hal itu dengan sebelah mata kata dia kepada wartawan belum mala ini. Karena kantor saja belum bangun perintah kabupaten dogiyai ketika mau sidan berarti biasa mereka sidang di luar kabupaten dogiyai.

 Kempes dalam artinya Pembangunan masih berjalan di tempat, tidak di bangun yang semestinya bagimana jalan dari ibu kota kabupaten dogiyai menuju ke wilayah Distrik Piyaiye sampai saat ini belum terselesai itu buktinya yang terjadi. Proyek yang bernilai besar juga tak pernah di kasih kepada anak putra setempat hanya mereka kepala-kepala Dinas setempat mereka bagi akhrirnya anak daerah selalu pada menganggur tanpa kerja saat ini. 

Negara selalu pukul dada Republik ini yang besar ini Negara demokrasi tapi kenayataan di lapangan tak seperti itu aneh. Kalau benar Negara demokrasi berarti harus di jalangkan sesuia dengan itu harap dia. Semua bisa terjadi karena tak ada fungsi pengawasan yang sebenarnya. Kalau benar ada fungsi pengawasan berarti hal itu tak mungkin akan terjadi dia pesan saat itu dengan nada yang tegas tuturnya. 

Ketidakadaan menghargai Bupati dan Wakil bupati, parlemen, ini sudah jelas melahirkan sebuah pengorbangan pembangun bagi rakyat dogiyai. Semua kegagalan bisa terjadi karena Bupati kabupaten setelah meraih Kosong satu dogiyai Tim pemenannya tak pernah membubarkan akhirnya kelompok itu juga selalu mengganggu akvititas pemerintahan kabupaten dogiyai hingga kini Semua Kondisi kabupaten demikian namun Pemerintah Kabupaten Dogiyai saat ini kencan untuk urus pemekaran Kabupaten Mapia Raya ini sangat sekali di nilainya. 

Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi kerakyatan tidak di jamin sesuai dengan harapan dan impian rakyat setempat. Namun mereka ini ada niat besar untuk mau mekarkan Kabupaten Mapia tapi kami rakyat menyatakan dengan sikap kami tolak karena dogiya saja Sumber Daya Manusia minim sekali. 
Tim yang sedang memperrjuangkan itu biarkan mereka urus karena jelas bahwa, mereka ini tak pernah buat sesuatu yang nyata yang pernah rakyat rasakan dia juga pesan bahwa rakyat Mapia tetap pada tugas dan tanggun jawan yang di berikan pada setiap orang. 

Ketua Tim penolakan pemekaran Mapia Raya Mudestus Musa Boma dengan tegas menyatakan secara terbuka bahwa, semua kesiapan dan persiapan baik administrasi, barang, dokumen data pemekaran segera bakar dan stop berjuang. 

Pemerintah daerah jangan anti kritik. Karena kritikan yang diberikan oleh siapapun ke pemerintah daerah adalah satu hal yang baik. Karena kritikan itu harusnya dijadikan sebagai bahan evaluasi oleh pemerintah daerah,” ujar Kris Papuanus Degei.

Pemekaran itu bukan sesuatu yang mendesak tetapi, ini sebuah malahpetaka bagi rakyat dan tidak ada jaminan kekal bagi rakyat, saya akan tetap menolak menentang pemekaran Mapia Raya. tutur Boma. Ungkap Boma, sebelum mengklasifikasikan berita sebelum, melalui telepon genggamnya saat menghubungi Suara Mahasiswa.

 Penulis Adalah: Mudestus Musa Boma Mahasiswa Universitas Cenderawasih Pada Fakultas Fisip-Jayapuara Papua


Tidak ada komentar:

Posting Komentar